Terdapat
dua pengertian tentang modal kerja, yaitu modal kerja neto dan modal kerja
bruto. Modal kerja neto adalah perbedaan (selisih) antara aktiva lancar dengan
utang lancar. Modal kerja bruto adalah investasi perusahaan dalam aktiva
lancar, misalnya : kas, investasi jangka pendek seperti piutang dagang, dan
sediaan.
Manajemen
modal kerja adalah pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal
kerja dan pembelanjaan yang di butuhkan untuk mendukung aktiva lancar manajemen
modal kerja penting karena beberapa alasan. Pertama, sebagian waktu manajer
keuangan banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah modal kerja.
Kedua, keputusan-keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti
terhadap risiko, return, dan harga
saham perusahaan.
MASALAH
DALAM MANAJEMEN MODAL KERJA
Dalam
penentuan jumlah atau tingkat aktiva lancar, manajemen harus mempertimbangkan trade-off antara profitabilitas dan
risiko. Trade-off antara
profitabilitas dan risiko terjadi karena :
- Jika perusahaan menginginkan profitabilitas yang tinggi, perusahaan harus memelihara jumlah aktiva lancar rata-rata yang relative rendah, yang mengakibatkan risiko tinggi terhadap terjadinya kekurangan sediaan atau kehilangan kesempatan penjualan dan sebaliknya.
- Jika perusahaan menginginkan risiko yang rendah terhadap kekurangan sediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, perusahaan akan memelihara tingkat aktiva lancar rata-rata yang relative tinggi, yang mengakibatkan profitabilitas yang rendah.
Dalam manajemen modal kerja, manajemen dapat
menentukan alternative-alternative jumlah atau aktiva lancar. Pada tingkat
output tertentu, misalnya ada tiga alternative kebjakan tingkat aktiva lancar.
Kebijakan I, jumlah atau tingkat aktiva lancar relative besar. Kebijakan II,
jumlah aktiva lancar relative sedang. Keijakan III, jumlah aktiva lancar
relative rendah.
KLASIFIKASI
MODAL KERJA MENURUT WAKTU
Modal
kerja dapat diklasifikasikan dalam dua cara yang berbeda yaitu menurut komponen
atau waktu. Pertama, modal kerja diklasifikasikan menurut komponen-komponen
modal kerja yaitu : kas, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan sediaan
dan sebaliknya. Kedua, modal kerja diklasifikasikan dengan dasar waktu, terdiri
atas :
- Modal kerja permanen
Modal kerja permanen adalah jumlah ativa
lancar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minimum jangka panjang. Dana
yang diperlukan untuk membiayai adalah jangka panjang, meskipun kontradiksi
dengan akiva yang dinamakan lancar (aktiva lancar). Apabila perusahaan
diperkirakan mengalami pertumbuhan, tingkat modal kerja permanen yang
dibutuhkan akan meningkat dari waktu ke waktu, caranya sama dengan peningkatan
pada aktiva tetap, yaitu akan meningkat dari waktu ke waktu.
- Modal kerja temporer
Modal kerja temporer adalah jumlah aktiva
lancar bervariasi sesuai dengan kebutuhan musiman. Kita dapat mempertimbangkan
pembiayaan jumlah aktiva lancar dari sumber yang sifatnya dapat temporer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar