Sabtu, 12 Januari 2013

2. Pengorganisasian manajemen




Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen untuk mengkoordinasikan hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggung jawaban dalam smua manajemen.
pembagian kewenangan sebuah manajemen di antara lain.
1. ketua (leader) ketua mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengapresiasikan apa yang diusulkan oleh anggota dalam suatu manajemen.
2. wakil ketua (vice leader) mempunyai tugas untuk menggantikan sang leader saat ketua tidak bisa hadir, misalkan jika ada berhalangan ada acara lain maka vice leader harus siap menggantikan posisinya.
3. anggota (member) mempunyai tugas untuk melaksanakan apa yang di perintah oleh atasan, dan memberi beberapa saran untuk kemajuan suatu manajemen.
Fungsi pengorganisasian sangatlah penting karena fungsi tersebut dapat memberi kerangka kerja untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah ditetapkan.Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas tersebut yang penting untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.Pengorganisasian mencakup penugasan manajer untuk mensupervisi kinerja aktivitas-aktivitas tersebut, sebagaimana mereka harus memantapkan hubungan supervisor bawahan yang penting.Hubungan-hubungan ini diperlukan untuk mencapai koordinasi struktural baik secara vertikal dan lateral.
Teoritisi manaiemen juga membedakan antara organisasi formal dan informal.Organisasi formal adalah struktur hubungan otoritas yang direncanakan dan saluran komunikasi.yang diarahkan kepada pelaksanaan tujuan sebagaimana ditunjukkan oleh bagan organisasi resmi. Organisasi formal lembaga pendidikan, dangan demikian dibatasi secara baik dan tegas (welldefined and rigid) dan harus memiliki hirarkhi yang dinyatakan secara eksplisit.Sebaliknya suatu organisasi informal nampak kurang tegas (ill-defined), fleksibel dan spontan, dangan tujuan dan hubungan yang tidak spesifik.

Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip
Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:
a.Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk mengganti metode tradisional. 
b.Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers; sementara karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih. 
c.Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
d.Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.

Departementalisasi 
Pengelompokan aktivitas ke dalam bagian-bagian memungkinkan untuk mengelola organisasi besar secara efektif, termasuk lembaga pendidikan. Setidaknya terdapat lima tipe departementalisasi yang dapat diaplikasi ke dalam layanan pendidikan. Kelima tipe tersebut adalah:
(a) pembagian berdasarkan fungsi (functional departementalization),
(b) pembagian berdasarkan tempat (geographic departementalization),
(c) pembagian berdasarkan program (program departementalization),
(d) pembagian berdasarkan layanan (service departemen talization), dan
(e) pembagian menurut klien (clientele departementalizatlon).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar