Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen untuk mengkoordinasikan hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggung jawaban dalam smua manajemen.
pembagian kewenangan sebuah manajemen di antara lain.
1. ketua (leader) ketua mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengapresiasikan apa yang diusulkan oleh anggota dalam suatu manajemen.
2. wakil ketua (vice leader) mempunyai tugas untuk menggantikan sang leader saat ketua tidak bisa hadir, misalkan jika ada berhalangan ada acara lain maka vice leader harus siap menggantikan posisinya.
3. anggota (member) mempunyai tugas untuk melaksanakan apa yang di perintah oleh atasan, dan memberi beberapa saran untuk kemajuan suatu manajemen.
Fungsi pengorganisasian sangatlah penting karena fungsi tersebut
dapat memberi kerangka kerja untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah
ditetapkan.Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas tersebut
yang penting untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan.Pengorganisasian mencakup penugasan manajer untuk mensupervisi
kinerja aktivitas-aktivitas tersebut, sebagaimana mereka harus memantapkan
hubungan supervisor bawahan yang penting.Hubungan-hubungan ini diperlukan untuk
mencapai koordinasi struktural baik secara vertikal dan lateral.
Teoritisi
manaiemen juga membedakan antara organisasi formal dan informal.Organisasi
formal adalah struktur hubungan otoritas yang direncanakan dan saluran
komunikasi.yang diarahkan kepada pelaksanaan tujuan sebagaimana ditunjukkan
oleh bagan organisasi resmi. Organisasi formal lembaga pendidikan, dangan
demikian dibatasi secara baik dan tegas (welldefined and rigid) dan harus
memiliki hirarkhi yang dinyatakan secara eksplisit.Sebaliknya suatu organisasi informal nampak kurang tegas (ill-defined), fleksibel
dan spontan, dangan tujuan dan hubungan yang tidak spesifik.
Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:
a.Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan,
disertai dangan hukum, aturan dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk
mengganti metode tradisional.
b.Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers;
sementara karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak
terlatih.
c.Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas
dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
Pengelompokan
aktivitas ke dalam bagian-bagian memungkinkan untuk mengelola organisasi besar secara efektif, termasuk lembaga
pendidikan. Setidaknya terdapat lima tipe departementalisasi yang dapat
diaplikasi ke dalam layanan pendidikan. Kelima tipe tersebut adalah:
(a) pembagian
berdasarkan fungsi (functional departementalization),
(b) pembagian
berdasarkan tempat (geographic departementalization),
(c) pembagian
berdasarkan program (program departementalization),
(e) pembagian
menurut klien (clientele departementalizatlon).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar